Rabu, 24 Maret 2021

NETFLIX

Gegara mau bahas soal NETFLIX jadi tau kalau ini tuh platform tv show online atau streaming buatan Amerika. Di dirikan tahun 1997 dan tahun 2021 baru saya kenal, ternyata dunia bekerja terlalu cepat dan saya terlalu lambat mengejar.

Kenal Netflix karena saya ingin mengenal anak pertama saya yang kecanduan semua hal yang berbau korea. Hampir sulit diajak bicara perihal remeh temeh soal sekolah, teman atau hanya sekedar apa yang di lakukan di rumah seharian, karena saya ibu bekerja jadi tidak tau kegiatannya setiap hari.

Kenapa Netflix? Unsur kebetulan saja mungkin pas lagi liat medsos trus ada iklan netflik, kemudian di klik dan akhirnya kecanduan mantengin Netflix.

Yang di tonton pertama kali pastinya drakor, karena memang ingin tau kenapa begitu mencandu untuk sebagian orang. Hasilnya…………….. saya kecanduan juga hahaha

Dari drakor yang saya tonton saya bahas dengan anak pertama saya adalah bagaimana jalan cerita siapa actor juga artis, genre atau tema dramanya, dari obrolan itu pun saya kemudian saya tau kalau dia punya kegiatan jual-beli postcard atau hal-hal yang berhubungan dengan para boyband korea. Dia juga suka membaca buku-buku cerita penulis-penulis korea.

Kami mencicipi makanan atau jajanan khas korea juga, terima kasih Gofood…., yang belum dicoba hanbok nya aja.

Namun yang kita bahas bukan hanya ilusinya saja, terkadang saya juga mengingatkan Faney supaya melihat kenyataan hidup di Korea Selatan. Bagaimana berita-berita yang beredar mengenai negara tersebut, kehidupan para anak mudanya dan hal hal lainnya. Tujuannya supaya tidak terlena dengan drakor.

Tema drakor yang dia suka tentunya yang berbau anak muda atau anak sekolah, tapi kalau saya tanya referensi yang bagus dia akan berikan judul-judul yang mungkin dia tau saya tertarik, seperti “When the weather is fine” – “Hospital playlist” – “While you were sleeping”, referensi yang belum saya tonton “Reply 1988”.

Buat yang tau drakor-drakor itu mungkin ngerti ya selera kami hahaha

Kembali ke Netflix, menurut saya ini user friendly banget dari segi pencarian.

Saat pertama kamu nonton drakor dan jatuh cinta dengan actor atau artis nya maka kamu tinggal cari t info dramanya kemudian klik pada artis atau actor yang mau kamu lihat karyanya. Hasilnya semua tv show yang dibintanginya akan muncul.

Karena saya tipe penasaran tentang personality karakter maka biasanya kalau sudah jatuh cinta dengan satu hasil karya sang aktor/artis saya akan cari lagi karya yang lainnya.

Jika ternyata karya yang lainnya kurang baik yang selanjutnya saya gunakan sebagai keywords nya adalah siapa yang Creator dari karya tersebut, kalau ada banyak nama, ya coba coba saja klik tiap nama. Walau mungkin hasil pencarian tidak banyak tapi setidaknya jadi tahu apa yang mereka hasilkan.

Kalau sudah bosan dengan cara yang diawal tadi, saya coba mencari drakor dari referensi yang diberikan teman-teman, tapi ternyata untuk level saya banyak yang kasih referensi romance drakor, atau kerusuhan rumah tangga hahahaha……………, sepertinya mereka rindu moment romance nya.

Beda kalau saya tanya dengan level usia dibawah saya, mungkin terlalu jauh dibawah, tapi lagi-lagi ini tergantung karakter ya, rekomendasi yang saya terima adalah “Healer” – “Waikiki” – “Start Up” dan banyak lagi yang kadang saya tidak bisa temukan di Netflix.

Mereka nonton dibanyak chanel streaming tv, seperti viu, iflix, vidio, mungkin masih banyak lagi yang lainnya, dan yang lebih mengejutkan kamu bisa cari drakor di "Telegram", tinggal ketik kata kunci yang kamu tau.

Di Netflix pada bagian My list saya menyimpan drakor berjudul “Romance is a bonus book” dan “Suits”.

Untuk drakor yang kadang masih saya cari-cari potongan adegannya adalah “Healer” – “Love struck in the city”. Yang udah nonton pasti ngerti perasaan ini hahaha.......

Mungkin kapan-kapan saya akan bahas beberapa drakor pada “my list”, sengaja saya taruh disana untuk saya tonton kembali. Ceritanya menarik pastinya.

Setelah puas menonton banyak drakor sampai sakit mata, saya tanya Faney apa yang sedang dia tonton sekarang, jawabnya” gak ada bun, udah semua kk tonton” mungkin maksudnya untuk genre yang dia sukai sedang tidak ada yang baru. Sekarang dia sedang beralih ke Iflix katanya ada drama Indonesia yang lagi tayang dan dia suka untuk pantengin drama itu selain “Imperfect the series” hahaha………….

Hmmmm saya belum bisa melepas sang drakor………….

Kamis, 11 Maret 2021

MULAI

 

MULAI

   

Mulai.

Kata ini selalu ada dimanapun saya akan melakukan sesuatu, amat sangat mudah memulai apa pun yang kita kerjakan.

Mulai menulis, saya coba segala Teknik, menulis dengan tinta, mengetik, mengambar atau melakukan apapun yang berhubungan dengan menulis.

Tapi selalu tidak konsisten alias hilang dipertengahan bulan, cukup hanya beberapa hari untuk begitu semangat memulai sesuatu. Hingga pada saat, merasa apa yang sudah dimulai menjadi beban dan akhirnya tidak dilakukan kembali.

Saya tidak penah menyerah untuk mencoba lagi, kali ini saya mencoba dengan memulai mencari tips atau belajar dari awal lagi mengenai “menulis”.

Awalnya saya googling dengan kata kunci “belajar menulis” dan menemukan artikel di alamat web https://kolektif.id/belajar-menulis/ bahwa tips untuk penulis pemula adalah:

  1. Rajin Membaca
  2. Menulis Singkat
  3. Menulis untuk Diri Sendiri
  4. Memahami Pembaca
  5. Lakukan Riset
  6. Tulis Apa yang Kita Ketahui
  7. Ciptakan Suasana Menulis yang Nyaman
  8. Konsisten dan Konsekuen
  9. Evaluasi

Saya coba kupas point 1 – 9  dengan kesederhanan pemikiran yang saya miliki. Harusnya ini menarik, pastinya untuk saya sendiri, kalau untuk Anda saya tidak yakin 😊

1.    Rajin membaca:

Terakhir membaca kapan?

Saya lupa buku apa yang terakhir dibeli dan apakah itu dibaca atau hanya membaca judul dan sinopsisnya saja. Satu hari, saya pernah bertekad kuat untuk membaca buku yang ada, tapi akhirnya berhenti di lembar ke sekian dan tidak menuntaskannya.

Sesulit apa membaca itu?

Ternyata tidak ada yang sulit, hampir di semua kegiatan pasti ada yang harus dibaca, entah sedang memasak, menonton drama korea, menemani anak-anak belajar, mengaji, menjawab pesan dan banyak hal lainnya. Tidak harus selalu tentang membaca buku, tinggal kita menarik kesimpulan dan memahami dengan apa yang sudah kita baca saat itu. Baru tersadar……

Kemudian MULAI menulis, tulis saja apa pun yang kamu mau. Mungkin mengunggah resep, caption cantik, lelucon garing, sinopsis buku atau apa pun yang bisa kamu lakukan dengan menulis. Mengetik bukan bagian dari menulis mungkin tapi setidaknya ada yang diungkapkan, merangkai kata, menuangkan ide, bergerak dan berusaha melakukan sesuatu yang berhubungan dengan “menulis”.

Pada saat menulis ini, saya juga melakukan membaca subtitle dari drama korea yang sedang saya tonton. Menarik bagaimana saya mencoba melahap semua kata-kata yang diterjemahkan dengan sangat apik oleh sang penterjemah. Terkadang saya harus mengulang menit sebelumnya jika di rasa terjemahan itu terlalu cepat menghilang.

Saya tidak focus pada artis atau aktornya, saya fokus pada bagaimana isi cerita dari yang sudah diterjemahkan oleh sang penterjemah. Mau tau apa saja yang menarik?

Ini adalah kata-kata yang saya anggap menarik untuk bisa di simpan atau di bagikan:

#What determines the destiny is not the chance, but the choice

#If you get a chance to cast the dice, just do it. Once you do it, you get at least one step forward

#There is always a dark side behind the mask of truth. And that is why…….

#Just because the truth is coming out, it does not necessary mean that you will win

#To capture a hyena, carrion has to be used as bait

#The water a cow drinks turn to milk, the water snake drinks turns to poison.

#Is a sheath truly unnecessary for a knife to called justice?

#Justice is giving back everyone what they rightfully deserve

#You can’t go back in time and start over again, but you can still aim for a new ending starting from now.

#You can prove your worth by showing the kind of risk you are willing to take.

#If you wish to swallow a demon, you must swallow its horns too.

#If you have blind faith about your ideals, you’ll be betrayed by the reality

#The moment you fly up with wings called lies, you will not be landing

#The best way to keep a secret Is not telling it to anyone

#When you lose your destination, look back on the path you’ve walked thus far

#Life will tell you where the destination is

*SUITS

As you seen……….. I can type almost everything randemly : D. Best way to put it is: you can read and write everything.

Butuh apa sih untuk bisa melakukan kegiatan membaca?

Rasanya tidak perlu menjawab pertanyaan ini lagi, seketika terjawab setelah mengetahui “Apa sih membaca itu?”, “Apa sih rajin membaca itu?”. Awalnya saya membuat beberapa pertanyaan sebagai point awal untuk bisa mengembangkan penulisan, sehingga tidak berhenti di 1 paragraf atau 1 halaman. Langkah ini berhasil 😊

Walau hanya 3 pertanyaan dari tips untuk penulis pemula, tapi lumayan bisa membahasnya sampai 3 halaman 😊

Sesuatu yang menyenangkan, mungkin karena awalan yang terlalu bersemangat. Pastinya ada tips tips yang sulit untuk di jalankan. Mari kita kupas sampai dengan selesai 😊

Baru point 1 kamu sudah banyak membaca kan…………… 😊

 

Day two

Melanjutkan point ke 2 ternyata berlanjut juga di hari ke 2, sepertinya sepele tapi ternyata menyelesaikannya butuh waktu juga.

  1. Menulis Singkat

Tidak semudah saran yang terbaca diatas, hanya tulisan singkat tapi kadang terlalu sulit untuk di tuliskan. Mungkin karena pengharapan dari tulisan yang akan ditulis terlalu tinggi. Pengharapan yang salah akhirnya menjadi beban. Terkadang ada rasa tidak patut membuat tulisan dari apa yang kita rasa, entah terlalu berlebihan, entah takut di hakimi sang pembaca.

Tapi semestinya kita tidak menyerah, seharusnya tulisan itu hanya untuk kita dan hanya kita saja yang membacanya, sehingga semestinya tidak terpengaruh oleh pendapat orang lain. Walaupun hanya salah penulisan seharusnya tidak menjadi masalah.

Mulai membenahi sikap, it’s OK not to be OK, tidak apa-apa jika ada salah dalam menulis. Tidak perlu Sempurna dan nyatanya kita harus sering membaca blog atau artikel atau apa saja yang sekiranya di tulis langsung oleh sang penulis, bukan yang sudah di bantu oleh team penulis sehingga tulisannya memang menjadi sangat Sempurna.

  1. Menulis untuk Diri Sendiri

Ini dia yang dimaksud tadi, seharusnya kita punya pola pikir atau sugesti bahwa apa yang kita tulis hanya untuk diri kita sendiri. Sehingga tidak terbebani dengan penilaian. Bebas mengutarakan, entah random topik atau asal menuangkan isi kepala saja.

Menulis untuk diri sendiri katanya juga merupakan terapi jiwa, bebas untuk kita berpendapat, mengeluarkan segala kegelisahan, kecemasan, keinginan dan semua hal yang membebani hati. Karena jiwa yang sehat datangnya dari hati yang tenang.

Menulis adalah cara kita mengeluarkan darah kotor, sumpah serapah, negative energi, dan banyak hal lain yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan kepada orang lain atau tidak mungkin kita melakukan itu. Maka menulis adalah 1 jalan dari mungkin 1000 cara mendapatkan jiwa yang tenang.

  1. Memahami Pembaca

Karena sebagai pemula yang terpenting memulai menulis saja, maka memahami pembaca adalah memahami dirisendiri lebih dulu. Anggap saja pembacanya adalah orang dengan karakter yang sama dengan kita. Maka gaya Bahasa tidak usah terlalu di pikirkan yang terpenting dapat dengan mudah di pahami.

Jika kita membaca ulang apa yang sudah kita tuliskan dan kita masih tetap dapat memahaminya maka sudah selesai sesuai denga point ini. Kemungkin perbaikan yang dilakukan adalah pada kata-kata yang digunakan saja.

  1. Lakukan Riset

Setelah membaca point ini, saya kembali ke laman yang pernah saya bagikan di awal penulisan, ternyata alur yang saya lakukan salah. Sejujurnya saya belum membaca dengan detail dan jelas mengenai tips menulis 1-9, hingga pada point ini.

Saya bingung menjabarkan yang di maksud, maka saya kembali ke laman tersebut dan membacanya. Ternyata ada rumus yang harus di lakukan “Rumusnya, menulis 1 artikel, minimal kita sudah membaca dan mempelajari 10 artikel.”

Riset yang dimaksud adalah jika kita ingin menulis sesuai maka lakukan riset minimal membaca 10 artikel dengan kata kunci yang sama.

Namun “MULAI” untuk saya tidak membutuhkan terlalu banyak hal yang dibaca, karena sebenarnya saya hanya ingin memulai saja dulu, mengetik hal apa saja yang terpikirkan dari tema yang saya ambil.

Mungkin karena karakter saya yang selalu memulai tanpa persiapan sehingga terkadang memang selalu kembali ke titik awal pada pertengahan perjalanan kegiatan. Tidak ada yang salah, kalau kamu tidak sesuai dengan apa yang saya lakukan kamu bisa buat langkah-langkah yang sesuai dengan karakter kamu sendiri.

Riset biasanya baru saya lakukan setelah saya memulai beberapa kali : D

Sepertinya membuang waktu ya, tapi untuk saya memulai dengan hati yang senang itu lebih penting. Jadi jangan tunda kesenangan hanya karena kita tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya atau ada hal-hal yang dianggap kurang Sempurna.

Ketidaksempurnaan itu adalah kesempurnaan. 😊

  1. Tulis Apa yang Kita Ketahui

Ini yang coba saya lakukan, saya tidak membaca artikel yang saya temukan secara utuh. Hanya mengambil point yang ada pada artikel dan memulai menjabarkan sesuai dengan apa yang saya pikirkan. Mohon maaf jika tidak sesuai, pastinya harus banyak belajar dan banyak membaca. Semakin banyak membaca maka saya amat sangat yakin bahwa pengetahuan kita akan bertambah. Sehingga penulisan pun akan banyak temanya.

Sebaiknya memang menulis apa yang kita ketahui, kebayang gak sih menulis hal hal yang tidak kamu pahami. Mungkin hasil tulisannya akan seperti asumsi saja atau daya hayal saja, bisa tepat bisa juga jauh dari yagn dimasud. Tentunya hasilnya akan aneh, menurut saya.

  1. Ciptakan Suasana Menulis yang Nyaman

Nah ini, suasanya nyaman ternyata tidak selalu hadir di setiap jam, hari atau waktu yang kita mau. Terkadang perasaan mengatakan saat ini adalah saat ternyaman untuk menulis, namun baru 2 paragraf tiba-tiba menjadi suasana yang sangat mencemaskan hahaha……

Terutama jika kamu menulis di rumah dengan 3 anak 1 suami yang sangan penuntut. Mereka senang mendatangi saya dengan segudang keperluannya, sehingga sulit untuk mencari kenyamanan ditengah tengah kepedulian kenyamaan untuk orang lain.

Tapi saya yakin kita bisa memanfaatkan momen 1-2 jam yang mungkin tersedia. Selalu persiapkan diri saja untuk kenyamanan yang tiba-tiba terjadi. 😊

  1. Konsisten dan Konsekuen

Jujur, ini point yang amat sangat sulit untuk saya. Kosisten dan konsekuen,

Kalau kita tidak konsisten tentunya tidak akan pernah bisa menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Maka konsisten adalah hal yang paling utama.

Namun dengan kita berkonsistem pasti ada konsekuensinya, sepertinya “Reward or punishment”, atau “hukuman atau hadiah”. Setiap kita memilih melakukan sesuatu pasti ada hal lain yang akhirnya harus kita tinggalkan.

Contoh: Tujuan saya adalah mulai menulis dan saya mengambil artikel dengan 9 point yang harus saya jabarkan sendiri sebagai pernulisan awal. Target saya adalah menyelesaikan minimal 1 hari 1 point. Jika saya konsistem maka saya membutuhkan waktu minimal 9 hari untuk menyelesaikannya. Konsekuensinya saya tidak bisa menulis hal lain sebelum ini selesai, maka target kemudian dapat berubah ingin segera menyelesaikan karena banyak hal yang ingin di tuliskan atau tetap pada target awal.

Biasanya kalau kita sudah memulai dan berjalan beberapa hari melakukan hal yang dimulai, akan datang banyak ide tentang apa yang ingin di tulis kemudian. Itulah kenapa konsisten penting supaya kita tidak hilang fokus dan dapat menyelesaikan apa yang sudah di mulai dengan baik.  

  1. Evaluasi

Hal terakhir adalah evalusi, bagaimana menurut kamu?

Dari awal saya memulai sampai dengan akhir halaman ini?

Apakah saya sudah bisa dianggap bisa menulis?

Perbaikan apa yang harus saya lakukan?

Apakah penulisan ini jauh dari judul awal?

Tolong bantu di evaluasi ya 😊

Janji saya tidak akan baper, akan tetap semangat dan terus membaca.

Terima kasih sudah bersama sampai dengan titik ini.

 

Evaluasi: (tulis pada kolom komentar ya 😊….. dengan cinta pastinya)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------